Kamis, 28 April 2011

ANTARA MENULIS DAN BERBICARA

Menulis itu beda dengan bicara, paling tidak menulis itu butuh keterampilan khusus yang harus dipelajari dan sering dilatih. Sementara berbicara mungkin hanya butuh pembiasaan aja. Indera yang dibutuhkan ketika belajar berbicara terdiri dari mata, telinga, dan lidah. Mata itu untuk melihat gerakan yang dilakukan orang yang akan kita contoh untuk bicara, terutama melihat gerakan mulut dan muka. Telinga untuk mendengar kata yang diucapkan, dan lidah berusaha untuk mengikutinya dengan kata yang akan kita keluarkan. Misalnya anak kecil yang sehat dan normal biasanya akan dengan mudah untuk mengikuti. Itu memerlukan pembiasaan sekalian mengasah kemampuan dan reflek tiga indera tadi. Jadi, anak kecil yang pengen belajar bicara itu tidak memerlukan belajar huruf-huruf terlebih dahulu, tidak butuh juga dengan seabrek teori menulis. Ia akan dengan spontan mengikuti setiap huruf yang diucapkan orang lain (entah ibunya, ayahnya, kakaknya, atau temannya dll), dan mereka (termasuk kita) juga bisa belajar bicara tanpa keterampilan yang rumit n mengalir apa adanya.

Ini berbeda dengan tulisan, berkarya lewat tulisan itu dengan cara mengalirkan ide-ide kita. Rugi lo kalo’ sampe’ gak mencoba untuk bisa menyampaikan pesan yang kita inginkan lewat tulisan. Padahal, itu sangat unik, menyenangkan, dan menarik dibanding berbicara. Kita emang bisa menyampaikan pesan lewat kata-kata (berbicara), tapi tak selamanya pesan bisa sampe’ dengan mudah. Salah satu contohnya mungkin saya sendiri, sepertinya klo’ cerita-cerita n berbagi pengalaman dengan teman apalagi dengan teman dekat sepertinya ceritanya mengalir terus n g’da habis-habisnya tapi klo’ saya coba’ untuk menulis sering kali dipertengahan jalan saya kehabisan ide n biasanya berhenti sampe’ disitu. Di sini saya juga berpikir mungkin menulis juga butuh pembiasaan seperti terbiasanya kita cerita-cerita n berbagi pengalaman dengan teman. Dan ini juga salah satu sebabnya saya buat blog biar semangat n terbiasa untuk menulis, hhe.
Sobat, sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengatakan bahwa ada yang perlu diingat bahwa jika kita gak bisa menulis dengan baik, maka pesan itu pun sulit juga dimengerti oleh pembaca dalam membaca tulisan kita. Sebagai pemberi pesan tentunya kita harus sebaik mungkin dalam menyampaikan pesan agar mudah dipahami oleh penerima pesan. Tentunya, untuk semua itu yang dibutuhkan bukan hanya kebiasaan kita menulis, tapi juga ilmu dan wawasan buat tambahan kita..;-)

2 komentar:

  1. siip..!!

    hehe.. belum presentasi ke ustadzah.. udah di poskan di blog ya...xixixi

    BalasHapus
  2. hhe iy gpp mb' ntar bz pResentasi kL' ada y6 slah q edit lg..:-)

    BalasHapus