Selasa, 28 Desember 2010

TIDUR PAGI, ADA MANFAATNYA G’ YA ??

Menurut pernyataan yang pernah saya dengar, setelah shubuh itu bisa memperkuat hafalan lho, apalagi klo’ kita gunakan untuk menghafal Al qur’an..wah udah berapa surah or berapa juz yang udah kita hafal klo’ dalam satu minggu aja waktu tidur pagi kita diganti dengan menghafal stiap harinya.
Ibnul Qayyim menjelaskan dalam kitabnya tentang banyak tidur itu dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. So, ngapain kita menambah waktu tidur kita yang udah semalaman dengan tidur pagi, sayangkan waktu hidup kita hanya banyak digunakan buat tidur terus..
Bukan berarti kita g’ boleh tidur lho Sob, ada waktu-waktu tertentu yang seharusnya kita menggunakannya untuk tidur, misalnya :
1. Tidur ketika kita memang butuh seperti karena lelah, de eL eL.
2. Tidur di awal malam ini lebih bermanfaat dari pada tidur di akhir malam, s0.. jangan sering-sering begadang ya apalagi seorang muslimah, hhe
3. tidur di pertengahan siang ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore. Apalagi di waktu pagi dan sore sangat sedikit sekali manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu ‘Ashar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.

Kamis, 23 Desember 2010

Tentang Qila wa Qola

Sebagian penuntut ilmu ada yang terlalu tergesa-gesa di dalam menvonis orang lain dan mengharuskan sesuatu yang tidak harus serta membesar-besarkan masalah yang memang ada perbedaan pendapat di dalamnya. Bahkan terhadap perbedaan pendapat yang ada kelapangan di dalamnya dan sebagiannya adalah perkara yang memang diperbolehkan adanya perbedaan pendapat. Hal ini menyebabkan pertikaian di antara para penuntut ilmu, bahkan (sebagian dari) mereka berlebih-lebihan di dalam mencela orang yang berbeda pendapat dengan mereka.
Nasehat Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad tentang qila wa Qola ini, yang wajib bagi setiap muslim, (termasuk) para penuntut ilmu adalah hendaknya mereka bertakwa kepada Allah swt dan menyibukkan diri mereka dengan ilmu yang bermanfaat dan bersemangat di dalam menuntutnya, serta hendaknya mereka mengetahui bagaimana metoda dan cara para ulama senior semisal Syaikh Ibnu Bâz, Syaikh Ibnu ‘Utsaimîn, Syaikh asy-Syinqithî dan Syaikh al-Albâni rahimahumullâhu. Maksudnya, mereka ini seharusnya berupaya berada di atas metoda para ulama’ senior tersebut yang mana para ulama ini sibuk dengan ilmu.

Kamis, 11 November 2010

BIDADARI SURGA

Setiap manusia tentu menginginkan kenikmatan yang kekal dan abadi di Surga. Yang mana di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dan dihiasi dengan beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Allah swt berfirman:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ (١٥)
“(apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih. { Muhammad : 15 }.

ANTARA RUMAH TANGGA DAN KARIER

Emansipasi wanita seperti zaman sekarang sudah jadi impian setiap wanita untuk bisa berkarier sederajat dan terkadang lebih tinggi dibanding kaum pria. Memang menjadi keuntungan tersendiri bagi kaum Hawa yang sukses berkarier, maka tidak lagi menjadi beban atau tanggungan bagi kaum Adam, dan biasanya bagi perempuan yang konsentrasi di dunia karir, biasanya memang bisa memperoleh apa yang diinginkannya, menempati posisi-posisi utama diperusahaan dan bahkan menjadi direktris dari perusahaan itu sendiri. Sudah tidak menjadi hal yang tidak tabu lagi pemimpin perusahaan bahkan departemen oleh perempuan. Tentunya akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kaum perempuan, disaat bersamaan perempuan lain tidak mendapatkan kesempatan yang sama. Tapi memang ada sendiri dampaknya bagi kaum perempuan saat harus berkonsentrasi di dunia bsnis atau perusahaan, dampaknya biasanya perempuan yang karena fokusnya pada karier melupakan kepentinganya sendiri, misalnya saja lupa mengambil cuti untuk hamil atau cuti untuk mengurus anak-anaknya sendiri, dan menjadi alternatif memang biasanya diberikan kepercayaan untuk pengasuh anak-anaknya. Namun tidak sedikit perempuan yang bisa mengatur dua-duanya, yaitu tetap mendapatkan penghasilan dari kariernya namun tanpa harus meninggalkan keperluan-keperluan rumah tangganya sendiri, wanita seperti ini perlu diberi acungan jempol, karena suami pun biasanya tidak bisa melakukan dua-duanya, biasanya bila suami bekerja harus fokus pada pekerjaanya dan kadangkala hampir habis waktu untuk keluarganya, apalagi yang bekerja diluar kota atau diluar negeri menjadi hal yang bisa dimaklumi bersama pasanganya, menjadi kunci utama.

Jumat, 05 November 2010

REMAJA

Islam telah mengatur perilaku dalam remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.
Aurat bagi-bagi yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurot bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.

Sabtu, 23 Oktober 2010

APAKAH WANITA TUA BOLEH LEPAS JILBAB?


apakah benar wanita yang sudah tidak haid/monopouse/tua tidak wajib memakai jilbab/hijab, apakah ada dasar/dalil yang kuat atau bisa dijadikan rujukan?
Para fuqaha berbeda pendapat tentang batasan usia monopouse bagi seorang wanita :
1. Sebagian mereka berpendapat bahwa tidak ada batasan usia maksimalnya. Usia berapa pun ketika dirinya melihat darah maka ia adalah haidh walaupun usianya telah lebih dari 60 tahun, ini adalah pendapat sebagian ulama Hanafi.
2. Ada yang mengatakan bahwa monopouse adalah pada usia 55 tahun, ini juga pendapat ulama Hanafi, ia adalah riwayat dari al Hasan dari Abu Hanifah, ada yang mengatakan bahwa pendapat inilah yang menjadi pegangan kebanyakan syeikhnya (madzhab Hanafi, pen).
3. Ada yang berpendapat bahwa monopouse adalah pada usia 50 tahun, ini juga pendapat ulama Hanafi. Pemilik kitab “ad Durr” mengatakan bahwa pendapat inilah yang menjadi pegangan dan fatwa bagi Imam Ahmad. Mereka yang berpegang dengan pendapat ini berargumentasi dengan perkataan Aisyah,”Tidak terlihat kehamilan pada perut wanita diatas usia 50 tahun.”
4. Ada yang berpendapat bahwa apabila seorang wanita telah mencapai usia dimana haidhnya telah berhenti maka ia telah sampai pada usia monopouse, ini adalah salah satu pendapat dari Syafi’i.

BIAS PAHAM FEMINISME BARAT

BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Bias Gender dalam Kitab Suci
Gerakan feminisme Barat berawal dari kekecewaan kaum wanita terhadap kitab suci mereka yang menempatkan wanita sebagai makhluk cacat dan pelengkap penderita yang dilatar belakangi oleh ideologi gender yang berasal dari budaya patriarkhi. Yang kemudian ideologi ini dipandang sebagai ajaran agama yang baku dan tidak dapat diperdebatkan lagi karena ideologi ini dikendalikan oleh mahkamah inkuisisi yang tidak manusiawi. Problem ini dianggap sebagai problem universal yang memunculkan ide untuk mengadopsi paham fenimisme Barat sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan wanita dan menafsir ulang ajaran agama yang selama ini dianggap sebagai bias gender.
Kitab yang mereka gunakan adalah Bibel yang jelas berbeda jauh dengan Al-Qur’an yang mana keilmuannya terus berkembang dari generasi ke generasi. Di dalamnya mengajarkan pada kita untuk saling berinteraksi (mu’amalah) dengan pemeluk agama lain dengan baik dan melarang mencela mereka. Sebab, mereka akan balik untuk mencela agama kita karena ketidak tahuan mereka. Sebagaimana firman Allah swt:
ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يَأْتُوا بِالشَّهَادَةِ عَلَى وَجْهِهَا أَوْ يَخَافُوا أَنْ تُرَدَّ أَيْمَانٌ بَعْدَ أَيْمَانِهِمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاسْمَعُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“itu lebih dekat untuk (menjadikan Para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah[456]. dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”{Al Ma’idah:108}.

UKHTI, HINDARILAH PERILAKU TABARRUJ

Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah swt ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum musyrikin dan pelaku dosa yang Allah swt telah melarang darinya. Sudah menjadi fitrah setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya menginginkan untuk dapat menjadi penghuni Surga dan terhindar dari api neraka.
Tapi sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa mayoritas penghuni neraka adalah para wanita, berdasarkan hadits Nabi saw :
“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya).

SEORANG KAKEK TUA

Malam itu saya sulit sekali tidur, karena siang tadi sudah tidur nyenyak. Kulihat jam di dinding musholla menunjukkan pukul satu dini hari. Kuambil air wudlu disamping musholla, kulaksanakan rakaat pertama sholat tahajudku. Dengan tartil kubaca bacaan sholat, rasanya nikmat sekali, jauh dari kebisingan, jauh dari hiruk pikuk metropolitan. Hmm…kunikmati sekali shalatku malam itu. Sampai salam disholatku yang ketiga baru tersadar ada orang lain di musholla ini. Orang yang sudah tua, terlihat rambutnya yang hampir semua memutih. Memakai baju takwa warna hitam dan sarung batik. Agak jauh dari tempatku sholat.
“Assalaamualaikum, “tiba-tiba dari arah belakangku terdengar sapaan dengan suara agak berat.
“Wa’alaaikumsalam warahmatullahi wabarakaatuh,” kutoleh arah suara sapaan tadi ternyata memang kakek yang kulihat tadi. Wajahnya bersih, bahkan kulihat sinar lain yang menyejukkan terpancar dari wajahnya.
“Maaf, kakek tinggal dimana ya? Baru kali ini saya melihat kakek?, “ tanyaku hati-hati.
“Rumah kakek nggak jauh dari sini dibelakang tegalan itu, memang sejak dulu kakek jarang di rumah,” jawabnya.

ABOUT FEMINISME

Sampai hari ini sebagian kaum perempuan masih aktif dalam perjuangan persamaan hak dengan kaum laki-laki atau yang biasanya disebut kesetaraan gender. Dan biasanya yang sedang berjuang itu adalah para perempuan yang sudah "merdeka". yaitu mereka yang dari kalangan Wanita Karir yang sukses, punya prestasi, punya background pendidikan yang tinggi.
Masalah yang terus-menerus tentang emansipasi sebenarnya bukan karena laki-laki menjadikan wanita sebagai objeck, tapi karena perempuan sendiri yang berlaku demikian. Selalu berteriak akan persamaan hak. Masalah kesetaraan gender yang gencar didengungkan kaum perempuan itu akan selalu ada jika kaum perempuan tidak pernah merasa bahwa laki-laki adalah "mitra" melainkan sebagai pesaing dan musuh.
6 Prinsip menyikapi Feminisme:
1. Didasarkan atas keimanan bahwa Allah itu maha tahu & maha adil, sedangkan manusia itu pengetahuannya terbatas.
2. Di dasarkan pada keta’atan terhadap Allah & Rosul-Nya berdasarkan nash-nash yang qoth’i, jika q-tha di hadapkan pada nash yang qoth’i q-tha harus “sami’naa wa atho’na”, tapi klo’ dzonni masih bisa di perdebatkan. Sedangkan feminisme jika ada nash yang qoth’i mereka masih mempermasalahkannya.