Permusuhan kaum Yahudi dan Nasrani sangat besar terhadap kaum muslimin, mereka selalu bersatu dalam menghadapi kaum muslimin hanya untuk mengacaukan keimanan kaum muslimin terhadap Islam. Kristenisasi lebih diprioritaskan untuk menjauhkan umat Islam dari agama baru kemudian memurtadkannya, karena misi utama mereka bukan secara langsung menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlaq. Tujuan mereka adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu. Dan mereka tidak akan berhenti sebelum umat Islam mengikuti agama mereka, sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah swt:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (120)
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” {Qs. Al-Baqarah [2]: 120}.
Diantara musuh-musuh Islam yang paling menonjol adalah kaum Nasrani yang dengki. Mereka tiada henti-hentinya mengerahkan segala kemampuan mereka untuk melawan dan menghadapi kaum muslimin di seluruh belahan dunia. Apalagi setelah mereka mengetahui bahwa kaum muslimin sekarang ini sudah lemah, baik ekonominya, politiknya, moral umatnya dan pemahaman akan agamanya rancu. Sebagaimana dimaklumi bahwa tujuan gerakan mereka itu adalah menggoyahkan aqidah kaum muslimin dan membuat mereka ragu terhadap Islam, yaitu mengeluarkan mereka dari Islam dan mengajak mereka ke dalam agama Nasrani, gerakan inilah yang dikenal dengan sebutan 'kristenisasi'. Nasrani telah mengeluarkan dana yang sangat banyak dan mengerahkan potensi yang besar demi mewujudkan cita-cita mereka, yaitu mengkristenkan seluruh manusia, khususnya kaum muslimin. Akan tetapi kondisi mereka sebagaimana yang difirmankan Allah swt:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ (36)
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” {Qs. Al-Anfal [8]: 36}.
Demi kelancaran misi tersebut telah diselenggarakan seminar-seminar di berbagai dunia dari dahulu sampai sekarang yang dihadiri oleh para missionaris yang bertugas berbagai daerah untuk saling bertukar pikiran diantara mereka serta mengajukan gagasan masing-masing untuk mencari cara yang paling ampuh dan efisien. Merekapun telah menyusun beberapa program dan langkah-langkah, di antaranya adalah membantu orang desa dengan membagi sembako, memberi pakaian bekas, makanan, dan lain-lain, mengenai kesehatan, cara mereka adalah memberi obat-obatan dan datang ke rumah sakit untuk mendoakan pasien Muslim, selain itu meniru-niru kebiasaan atau adat umat Islam, berpura-pura masuk Islam untuk menikahi orang Islam, mengaku-ngaku menjadi mantan kyai, ustadz, haji dan lain-lain. Dan cara yang lain yaitu dengan menawarkan pekerjaan, membuka kursus-kursus gratis, mengadakan penyembuhan massal untuk menggalang dana.
Gerakan Kristenisasi juga terjadi di dalam kampus-kampus dan sekolah-sekolah, diantara bentuk-bentuknya adalah gerakan hamilisasi yaitu dengan melalui pacaran, mengadakan persekutuan-persekutuan di kampus yang dilaksanakan pada hari Jum’at, penjadwalan kuliah atau garis pelajaran yang bertentangan dengan aktivitas ibadah umat Islam, mendirikan sekolah-sekolah dan kampus Kristen, membagi-bagikan brosur atau pamflet, majalah, buku dan lain-lain. Dan gerakan kristenisasi yang terjadi di sekolah-sekolah misalkan menawarkan pekerjaan bagi lulusan SLTP/SLTA yang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Maka mereka bersedia menerima tawaran apapun untuk mendapatkan pekerjaan dengan syarat masuk Kristen terlebih dahulu.
Itulah makar orang-orang Nasrani untuk menyesatkan kaum muslimin dan ini merupakan tanggung jawab besar bagi kaum muslimin untuk menghadapinya, baik secara individu maupun kelompok, rakyat maupun pemerintah dalam menghadapi arus kristenisasi yang memangsa setiap individu umat ini, yang besar maupun kecil, baik lelaki maupun wanita. Bisa kita katakan bahwa kewajiban itu berlaku secara menyeluruh meskipun harus kita akui bahwa ada solusi dan pemecahan syar'i secara khusus bagi setiap kondisi dan peristiwa, yaitu dengan perincian:
1. Menanamkan kembali dasar-dasar aqidah Islamiyah di hati kaum muslimin. Melalui kurikulum-kurikulum pendidikan dan tarbiyah dalam skala umum. Dan lebih memusatkan penanaman dasar-dasar aqidah ini bagi generasi muda, khususnya anak-anak, di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal, negeri maupun swasta.
2. Membangkitkan fanatisme beragama yang positif di segala lapisan umat dan menumbuhkan keasadaran membela kesucian dan kehormatan Islam.
3. Menutup seluruh saluran masuknya produk-produk kristenisasi, seperti film, selebaran, majalah dan lainnya. Yaitu dengan tidak memberi izin masuk dan menetapkan hukuman keras bagi yang melanggarnya.
4. Memberikan penyuluhan kepada kaum muslimin tentang bahaya-bahaya kristenisasi serta wasilah-wasilahnya, menjauhkan kaum muslimin darinya serta mencegah mereka agar tidak terjerat jaring-jaringnya.
5. Memperhatikan seluruh bidang yang menjadi kebutuhan primer kaum muslimin, diantaranya adalah pelayanan kesehatan dan pendidikan secara khusus. Berdasarkan realita yang ada dua perkara tersebut merupakan sarana yang vital bagi kaum Nasrani untuk mengambil simpati kaum muslimin dan menguasai akal pikiran mereka.
6. Hendaknya setiap muslim dimana saja ia berada berpegang teguh kepada agama dan aqidah Islam walau bagaimanapun kondisi dan kesulitan yang dihadapi. Hendaklah mereka memegang teguh syiar-syiar Islam dalam diri mereka dan orang-orang yang berada di bawah penguasaannya sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing, dan hendaknya setiap keluarga muslim memiliki benteng yang kokoh dalam menghadapi setiap usaha yang ingin merusak aqidah dan akhlak mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar